Profil Desa Purworejo

Ketahui informasi secara rinci Desa Purworejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Purworejo

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Purworejo, Candimulyo, Magelang. Mengupas tuntas potensi pertanian durian unggulan, kondisi geografis, demografi, sosial-ekonomi, dan tata kelola pemerintahan desa yang berada di kawasan subur lereng Gunung Merbabu.

  • Sentra Pertanian Strategis

    Dikenal sebagai salah satu pusat utama pertanian hortikultura di Candimulyo, dengan komoditas andalan buah durian berkualitas tinggi yang menopang ekonomi mayoritas warganya.

  • Wilayah Subur di Lereng Gunung

    Memiliki keunggulan geografis dengan tanah vulkanik yang subur dari lereng Gunung Merbabu, didukung oleh ketersediaan air yang memadai untuk aktivitas pertanian sepanjang tahun.

  • Masyarakat Agraris yang Dinamis

    Komunitas penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai petani memiliki semangat kegotongroyongan yang kuat dan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil produksi.

XM Broker

Desa Purworejo di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah yang identitasnya menyatu erat dengan kesuburan tanah dan denyut aktivitas pertanian. Terletak di kawasan lereng Gunung Merbabu, desa ini tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi ribuan warganya, tetapi juga menjadi penopang ekonomi penting bagi kecamatan dan kabupaten melalui hasil buminya yang melimpah. Profil desa ini mengupas secara mendalam berbagai aspek, mulai dari kondisi geografis, potensi ekonomi yang bertumpu pada pertanian, hingga tatanan sosial masyarakatnya yang dinamis dan berdaya.

Kondisi Geografis dan Demografi

Secara administratif, Desa Purworejo ialah bagian dari wilayah Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Letak wilayahnya cukup strategis, berada di area dataran tinggi yang sejuk dan subur, menjadikannya lokasi ideal untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian, khususnya hortikultura. Ketinggian wilayah ini memberikan keuntungan agroklimat yang mendukung pertumbuhan tanaman buah dan sayuran secara optimal.Luas wilayah Desa Purworejo tercatat sekitar 2,85 kilometer persegi atau 285 hektare. Wilayah ini terbagi menjadi beberapa dusun yang masing-masing memiliki karakteristik unik namun saling terintegrasi dalam satu kesatuan pemerintahan desa. Batas-batas wilayah Desa Purworejo meliputi:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tampir Kulon.

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sonorejo.

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Surojoyo.

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Podosoko.

Berdasarkan data kependudukan terakhir yang tersedia, jumlah penduduk Desa Purworejo mencapai sekitar 3.978 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, kepadatan penduduk desa ini yaitu sekitar 1.395 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup ideal untuk sebuah wilayah perdesaan agraris, di mana lahan produktif masih mendominasi tata ruang wilayah dibandingkan dengan area pemukiman padat. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian, baik sebagai pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani, yang siklus hidupnya sangat bergantung pada musim tanam dan panen.

Potensi Ekonomi: Jantung Pertanian Unggulan

Sektor ekonomi Desa Purworejo digerakkan oleh pilar utama, yakni pertanian. Tanah vulkanik yang gembur dan kaya unsur hara menjadi anugerah alam yang dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Komoditas yang menjadi primadona dan ikon dari desa ini, bahkan Kecamatan Candimulyo secara umum, ialah buah durian. Durian dari wilayah ini terkenal memiliki kualitas premium dengan cita rasa yang khas, menjadikannya buruan para pecinta buah dari berbagai daerah saat musim panen tiba. Para petani di sini telah mengembangkan berbagai varietas durian lokal unggulan yang memiliki nilai jual tinggi. Aktivitas ekonomi tidak berhenti pada budidaya, tetapi juga mencakup jalur distribusi di mana para pengepul dan pedagang lokal memainkan peran penting dalam memasarkan hasil panen ke kota-kota besar seperti Magelang, Yogyakarta dan Semarang.Selain durian, lahan-lahan pertanian di Desa Purworejo juga ditanami dengan berbagai komoditas lain yang tidak kalah penting. Tanaman hortikultura seperti rambutan, alpukat, dan berbagai jenis sayur mayur tumbuh subur, memberikan sumber pendapatan alternatif bagi para petani. Pola tanam tumpangsari sering diterapkan untuk memaksimalkan produktivitas lahan dan memitigasi risiko gagal panen pada satu jenis tanaman. Keberhasilan sektor pertanian ini didukung oleh sistem irigasi yang relatif baik, bersumber dari mata air pegunungan yang mengalir sepanjang tahun, memastikan ketersediaan air bahkan saat musim kemarau.Di luar sektor pertanian, geliat ekonomi skala kecil dan menengah (UMKM) juga mulai menunjukkan perkembangan. Beberapa warga mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah, seperti keripik, dodol, atau olahan makanan lainnya, meskipun skalanya masih terbatas pada industri rumahan. Usaha di sektor perdagangan dan jasa seperti toko kelontong, warung makan, serta bengkel kecil turut melengkapi struktur ekonomi desa, melayani kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat. Potensi pengembangan agrowisata berbasis kebun durian juga menjadi peluang yang menjanjikan, yang jika dikelola secara profesional dapat memberikan sumber pendapatan baru bagi desa dan warganya.

Pemerintahan dan Tatanan Sosial

Roda pemerintahan di Desa Purworejo berjalan di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, meliputi sekretaris desa, kepala urusan (kaur), dan kepala dusun (kadus). Struktur ini bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi pemerintahan, perencanaan pembangunan, serta pelayanan publik bagi seluruh warga. Kantor Desa Purworejo menjadi pusat kegiatan administratif dan koordinasi pembangunan di tingkat desa. Proses pengambilan keputusan seringkali melibatkan musyawarah dengan lembaga desa lainnya seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat untuk memastikan program pembangunan sejalan dengan aspirasi warga.Kehidupan sosial masyarakat Desa Purworejo sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi ini tercermin dalam berbagai kegiatan komunal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, perbaikan fasilitas umum secara swadaya, hingga tolong-menolong saat ada warga yang mengadakan hajatan atau tertimpa musibah. Interaksi sosial yang erat ini menjadi modal sosial yang kuat untuk menjaga keharmonisan dan mendukung program-program pembangunan desa.Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, sehingga kegiatan keagamaan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan seperti pengajian, peringatan hari besar Islam, serta pendidikan Al-Qur`an bagi anak-anak. Kelompok-kelompok sosial seperti kelompok tani, karang taruna, dan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) juga aktif bergerak, masing-masing dengan perannya dalam memajukan desa sesuai bidangnya.

Infrastruktur dan Fasilitas Publik

Pembangunan infrastruktur di Desa Purworejo terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Akses jalan utama yang menghubungkan desa ini dengan pusat Kecamatan Candimulyo dan desa-desa sekitarnya sudah dalam kondisi beraspal dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Keberadaan akses jalan yang memadai ini sangat vital untuk kelancaran transportasi warga serta pengangkutan hasil bumi ke pasar. Jalan-jalan lingkungan di dalam dusun juga secara bertahap terus ditingkatkan kualitasnya melalui program dana desa dan swadaya masyarakat.Di sektor pendidikan, Desa Purworejo memiliki fasilitas pendidikan dasar yang cukup untuk melayani kebutuhan warganya. Terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) negeri dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang tersebar di beberapa lokasi strategis. Ketersediaan lembaga pendidikan dasar ini memastikan anak-anak usia sekolah dapat mengakses pendidikan formal tanpa harus menempuh perjalanan jauh. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti SMP dan SMA, para siswa biasanya melanjutkan ke sekolah yang berada di pusat kecamatan atau kota terdekat.Fasilitas kesehatan yang tersedia di tingkat desa yaitu Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) yang memberikan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Selain itu, kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk balita dan lansia juga rutin diselenggarakan di setiap dusun. Untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih lengkap, warga dapat mengakses Puskesmas Candimulyo yang jaraknya relatif terjangkau. Sarana ibadah seperti masjid dan musala juga telah terbangun dengan baik di setiap dusun, menjadi pusat aktivitas spiritual dan sosial bagi komunitas muslim.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai desa agraris, Desa Purworejo menghadapi sejumlah tantangan yang umum terjadi di wilayah perdesaan. Salah satu tantangan utama ialah regenerasi petani. Minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian cenderung menurun, sehingga ada kekhawatiran mengenai keberlanjutan sektor ini di masa depan. Selain itu, fluktuasi harga komoditas pertanian di pasaran seringkali tidak menentu, yang dapat berdampak langsung pada tingkat pendapatan para petani. Tantangan lain yang perlu diantisipasi ialah dampak perubahan iklim yang dapat mengganggu pola tanam dan meningkatkan risiko gagal panen akibat cuaca ekstrem.Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Desa Purworejo memiliki prospek masa depan yang cerah. Potensi pertanian, khususnya durian, masih sangat besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Inovasi dalam bidang pascapanen, seperti pengolahan durian menjadi produk turunan yang memiliki masa simpan lebih lama dan nilai jual lebih tinggi, dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan. Pengembangan agrowisata dengan konsep petik buah durian langsung dari kebun juga merupakan peluang emas yang dapat menarik wisatawan dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor jasa.Dengan dukungan pemerintah desa yang proaktif, semangat kewirausahaan masyarakat, serta pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran, Desa Purworejo memiliki kapasitas untuk bertransformasi menjadi desa agraris modern yang mandiri dan sejahtera. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan menjadi kunci untuk membuka seluruh potensi yang dimiliki desa ini, memastikan bahwa kesuburan tanahnya akan terus memberikan kesejahteraan bagi generasi-generasi yang akan datang.